Jumat, 18 April 2008

Perkembangan Psikologi Remaja

Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Setiap fase perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan pengharapan atas apa yang akan diakukan oleh seseorang pada masa perkembangannya. Tugas-tugas ini bersifat normatif, on time, dan diharapkan serta diantisipasi oleh individu.

Havighurst (Kimmel, 1995: 15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.

Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang. Apabila kita menganggap tugas-tugas perkembangan itu seperti PR yang harus diselesaikan tepat waktu, dan penuh tekanan. Biarlah sang remaja menyelesaikan sendiri tugas-tugas perkembangannya menurut caranya, sementara kita orang dewasa membantunya bila ia menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.

Perkembangan Psikologi Remaja

Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Setiap fase perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan pengharapan atas apa yang akan diakukan oleh seseorang pada masa perkembangannya. Tugas-tugas ini bersifat normatif, on time, dan diharapkan serta diantisipasi oleh individu.

Havighurst (Kimmel, 1995: 15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.

Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang. Apabila kita menganggap tugas-tugas perkembangan itu seperti PR yang harus diselesaikan tepat waktu, dan penuh tekanan. Biarlah sang remaja menyelesaikan sendiri tugas-tugas perkembangannya menurut caranya, sementara kita orang dewasa membantunya bila ia menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.

Psikologi Perkembangan Remaja

Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Setiap fase perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan pengharapan atas apa yang akan diakukan oleh seseorang pada masa perkembangannya. Tugas-tugas ini bersifat normatif, on time, dan diharapkan serta diantisipasi oleh individu.

Havighurst (Kimmel, 1995: 15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.

Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang. Apabila kita menganggap tugas-tugas perkembangan itu seperti PR yang harus diselesaikan tepat waktu, dan penuh tekanan. Biarlah sang remaja menyelesaikan sendiri tugas-tugas perkembangannya menurut caranya, sementara kita orang dewasa membantunya bila ia menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.

Perkembangan Psikologi Remaja

Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Setiap fase perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan pengharapan atas apa yang akan diakukan oleh seseorang pada masa perkembangannya. Tugas-tugas ini bersifat normatif, on time, dan diharapkan serta diantisipasi oleh individu.

Havighurst (Kimmel, 1995: 15) menawarkan suatu konsep tugas perkembangan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap atau fungsi yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila seorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas perkembangan fase selanjutnya. Atau, apabila ia gagal melaksanakan tugas perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya di waktu yang lain, atau melaksanakan tugas perkembangan pada tahapan yang lebih lanjut.

Dengan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, maka kita sebagai seorang pendidik atau seorang dewasa yang terlibat dalam penanganan masalah remaja dapat memotivasi remaja dan menolong remaja memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Walaupun demikian, janganlah kita sebagai pendidik menempatkan posisi tugas perkembangan ini sebagai suatu paksaan kepada remaja. Segalanya kembali kepada individu tersebut, pada apakah ia telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tahap sebelumnya dengan baik, dan pada hambatan-hambatan yang dialaminya saat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya yang sekarang. Apabila kita menganggap tugas-tugas perkembangan itu seperti PR yang harus diselesaikan tepat waktu, dan penuh tekanan. Biarlah sang remaja menyelesaikan sendiri tugas-tugas perkembangannya menurut caranya, sementara kita orang dewasa membantunya bila ia menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.

Konflik Intern Pribadi

KONFLIK INTERN PRIBADI


Oleh : Sarli Amri TP


Ketika kita dihadapi dengan permasalahan konflik pribadi, maka hal pertama yang terbesit dalam hati adalah rasa ketidak nyamanan/ ketenteraman dalam hati mulai tidak enak.

Mereka fikir kehidupan remaja “fun-fun” saja, karena dianggap kegiatannya Cuma sekolah dan main. Padahal, tantangan yang dihadapi remaja juga tidak kalah berat. Selai harus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perubahan fisik, remaja juga harus berhadapan dengan berbagai masalah disekolah atau dikampus, terutama tes dan ujian. Belum lagi maslah dengan orang tua, apalagi tekanan teman sebaya. Semua ini membuat remaja kadang mengalami tekanan atau stress melebihi yang dialami dewasa.

Konflik apapun yang kita alami, jangan pernah mengatasi konflik dengan cara yang tidak sehat, karena pada akhirnya nanti akan menambah konlfik dalam diri. Ingat jangan pernah membenci orang lain dan berilah maaf kepada orang tersebut.

Kalau sedang merasakan bahwa tidak lagi bisa menagani konflik yang dialami, ada baiknya mintalah bantuan. Bicara dengan teman, orang tua, Guru BP atau psikolog yang bisa membantu melihat permasalahan dari persfektif yang berbeda. Atau, kalau curhat saja tidak cukup, paling tidak mereka akan dapat membantumu mencari pertolongan yang tepat. Tapi ingat, Allah tempat pertama kita mengadu atas segala persoalan.

Yang perlu diingat untuk menyelesaikan konflik ada beberapa cara yang insya Allah dapat menyelesaiakan konflik hingga tuntas:

  1. Dengan sabar, kita akan mampu menyelesaikan masalah dengan tenang.

  2. Mengendlikan diri, jangan sampai terbawa emosi dan mengedepankan ego, seberat apapun konlfik hadapilah dengan lapang dada.

  3. Jangan berburuk sangka kepada Allah dan orang lain. Justru sebaliknya, kita akan berbaik sangka kepada Allah dan orang lain.


Sarli Amri Teguh Pribadi (106011000172)

Semester IV E PAI UIN Jakarta

Rabu, 26 Maret 2008

Cerita tentang pengalaman Pribadi yang berkaitan dengan Perkembangan Psikologi Remaja
Oleh : Sarli Amri Teguh Pribadi,
NIM. 10601000172/ UIN JKT/ PAI/ IV-E
Judul :

Sulit Bergaul, emang karena Malu ?

Menjalin pertemanan dengan teman-teman baru merupakan tindakan yang dahulu saya anggap malas untuk melakukannya. Karena tiap kali berjumpa dan berinteraksi dengan orang baru yang belum dikenal selalu merasa tidak comfort. Oleh karenanya, dahulu sedikit sekalo jumlah teman yang dimiliki, teman -paling hanya teman sekelas- selebihnya dengan anak-anak lain kelas yang tidak kenal tidak ada interaksi yang lebih.
Tapi saat ini saya telah menemukan betapa pentingnya untuk menjalin pertemanan dengan orang lain. Karena saat ini telah sadar betapa pentingnya arti seorang teman. Karena semakin banyak teman yang dimilki jaringan sosial dan kepribadian akan tumbuh semakin tinggi.
Menemukan teman baru memang butuh yang namanya usaha. Untuk itu memang sangat diperlukan dan harus terbiasa untuk bersikap terus terang dengan teman yang sedang dekat-dekatnya untuk diajak akrab. Sebab persahabatan memerlukan kepercayaan dan keyakinan. Dan pastinya untuk hal itu dibutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan dan keyakinan tersebut.
Berdasarkan hal-hal yang sudah dibuktikan dapat membuat dan menciptakan teman baru yang akhirnya dapat menjadi teman akrab, diantaranya:
1. Berusaha. Jangan menunggu orang lain membuat langkah pertama dalam persahabatan. Maka diusahakan harus memiliki pribadi yang ekstrovert, menyenangkan, dan ramah bagi banyak orang. Dan ini terbukti menjadi faktor pendukung kuat dalam menemukan sahabat baru.
2. Ciptakan Suasana Nyaman. Yaitu berusaha untuk menciptakan sebuah situasi agar orang lain merasa senang dan nyaman dengan tata krama dengan tingkah laku kita.
3. Membuka Kedekatan. Artinya, butuh peneriman dari calon teman baru kita. Supaya dapat lebih dekat usahakan untuk bersifat agak kekeluargaan (family), diadakan hiburan dan saling memberi pesan atau mengingatkan.
Dan ketika telah menjadi teman selayaknya kita saling menghargai, kemudian menjaga kepercayaan, senantiasa memberikan pertolongan yang wajar, luangkan waktu untuk refreshing bersama dan terakhir yang dianggap penting adalah jika terdapat percecokan maka jangan rangu untuk meminta maaf.
Karena memilih teman, sama saja dengan memilih masa depan. Maka kita pun harus berfikir sejenak, lihat siapa teman-teman dekat kita. Jagan sampai memilih teman. Dan memiliki teman yang baik dan berakhlak adalah salah satu sumber kebahagiaan.

..**..